First Love Forever Love – Shu Ji



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio4UK6Lddzdfa7fBH6dutuX0njJZlls8XqSkd7nOnu58jptcvHOTJ2cHp9PSW441dwx7zqQae8xeg5GzuUWWIhuI3m2FgHuklzbneClhryP97Ur_F_wATwdJQ4TG9U5992u5i8Zcjcjio/s320/firstloveforeverlove.jpg

Judul                           : First Love Forever Love – Cinta Pertama Abadi Selamanya
Penulis                         : Shu ji
Penerbit                       : Serambi
Tahun Terbit                :  Maret-2010
Kategori                      : Romance

Sinopsis :
Terjual 80 juta eksemplar di China!

Jika saat itu aku punya keberanian, cinta kita pasti tak akan berakhir seperti ini. Jika saat itu kamu gigih, kisah kita pasti tak akan menjadi begini.

Cinta pertama telah menorehkan luka di hatiku. Menyisakan malam-malam penuh derai air mata, mengingatkanku selalu kepadamu, pada cinta kita …

Kita sering tak mengerti apakah yang dinamakan cinta. Dulu aku selalu berpikir cinta bisa melampaui segalanya. Saat itu aku tak tahu bahwa ternyata ada kekuatan lain yang disebut takdir … Kita tak bisa melakukan apa pun untuk mengubahnya dan hanya bisa menerimanya.

Novel indah yang berkisah tentang kenangan cinta pertama yang sangat romantis ini dipersembahkan kepada mereka yang meyakini kekuatan cinta.

Resensi :
Bersekolah di luar negeri di Ukrania, jauh dari orang tua dalam keadaan pas-pasan. Mei zhao masih beruntung memiliki sahabat sebaik Peng Weiwei, yang bersedia menampung dia di apartemennya. Keduanya sama-sama ingin meraih mimpi, terutama Mei zhao yang sangat terobsesi menjadi pianis handal. Segalanya berjalan mulus, Peng weiwei yang miliki wajah cantik memiliki pacar yang kaya raya bernama Sun Jiayu.  Ketika itu Sun Jiayu menambrak Mei zhao, bukanya minta maaf malah Sun Jiayu yang berwatak keras itu menyalahkan Mei zhow karena tak melihat jalan. Pertengkaran mereka berlanjut karena sering bertemu.
Ketika Peng weiwei putus dengan Sun Jiayu justru Mei Zhao menyukai Sun Jiayu dan akhirnya dekat. Sehingga membuat Mei Zhao tak tinggal bersama Peng weiwei lagi. 
  
..
 Ada lagi nih, yang lebih lengkap :

Cerita dimulai saat Zhao Mei atau Meimei kuliah di Odessa, sebuah desa kecil di Ukraina. Dia tinggal bersama temannya, Peng Wei Wei. Di awal saya bisa melihat betapa polos dan bodohnya Zhao Mei. Tipikal cewek Asia kali ya. Lemah dan sering menangis.

Sampai suatu hari ia diselamatkan oleh seorang pria yang hanya dikenalnya lewat suaranya. Dan pria itu, Sun Jiayu adalah seorang playboy mata keranjang yang bekerja sebagai penyelundup barang-barang impor gelap.

Cinta tak bisa memilih...

Zhao Mei tidak pernah ingin mencintai Jiayu yang adalah pacar Wei Wei, sahabatnya. Hanya saja saat hubungan kedua orang itu putus, Jiayu terus mendekatinya. Saya saja langsung suka dengan Jiayu yang tengil dan terlalu pede dalam meluluhkan hati Zhao Mei. Apalagi si Zhao Mei.

Jiayu tidak pernah ingin berhubungan dengan Zhao Mei. Namun saat suatu hari dia mengambil "kepolosan" Zhao Mei, dia mungkin jadi merasa bersalah. Tapi semakin lama, Zhao Mei berhasil menimbulkan rasa sayangnya melalui keceriaan dan kemurniannya.

Gadis bodoh... begitu menurut Jiayu. Mulut Jiayu memang kasar dan kurang ajar. Bahkan tak jarang Zhao Mei marah karena Jiayu begitu tidak berperasaan setelah mengambil "miliknya".

"Aku ini mata keranjang dan tidak punya tanggung jawab, juga tak bisa merayu dengan romantis, tapi mengapa kau masih ingin hidup denganku ?”

Saya bisa merasakan perlahan-lahan cinta tumbuh di hati Jiayu, dilihat dari ekspresi dan sikap sehari-harinya pada Zhao Mei. Saya sendiri tersentuh dengan pengorbanannya pada Zhao Mei. Ia rela mati-matian menjaga dan melindungi Zhao Mei sekalipun mulutnya memang jahat dan suka menghina.

Zhao Mei tidak pernah benar-benar mengenal Jiayu. Dia mencintai pria itu tanpa syarat dan dengan cinta yang buta. Tapi sesungguhnya kalau dia tahu masa lalu Jiayu, dia pasti bisa jauh lebih memahami pria itu.

Bercerita tentang kesalahan-kesalahan. Seandainya Zhao Mei tidak pernah jatuh cinta pada Sun Jiayu, semua tragedi hidupnya tidak akan pernah terjadi. Ini sih parah. Jiayu digambarkan sebagai pembawa sial terhadap semua perempuan yang dicintainya. Perempuan pertama kabur dengan uangnya, perempuan kedua yang adalah sahabat Zhao Mei mati bunuh diri, dan yang terakhir... Saya speechless. Zhao Mei rela mengorbankan semuanya demi cintanya pada Jiayu. Bahkan ia rela tidur dengan mantan rekan bisnis Jiayu hanya demi uang supaya bisa membebaskan pria itu dari penjara. Tapi semua tindakannya malah membuat dirinya kehilangan pria itu. Kejam sekali. Hanya gara-gara kebodohan dan kepolosannya, Zhao Mei membahayakan nyawa dan kekayaan Jiayu. Tapi tetap saja. Jiayu masih terus melindungi dan mengutamakan Zhao Mei.

"Perempuan tak bisa melupakan lelaki yang mampu membuat mereka meneteskan air mata. Begitu juga halnya dengan lelaki. Mereka hanya ingat pada perempuan yang pernah membuat mereka sakit hati"

Itu adalah perkataan Luo Qian, salah satu kenalan Jiayu setelah Jiayu berhasil keluar dari penjara dari uang yang dikumpulkan Zhao Mei. Hanya saja Jiayu tidak mau bertemu Zhao Mei lagi karena merasa telah menghancurkan gadis itu.

Begini lengkapnya.

"Duh, Nona. Aku beri tahu kau sesuatu hal yang menyenangkan. Kemarin sore Lao Qian (mantan rekan bisnis Jiayu) datang ke tempatku. Dia membawa kaset rekaman video dan mencari Jiayu. Dia membawa benda ini untuk ditukarkan dengan jaringan kerja yang dikumpulkan Jiayu di Ukraina selama tujuh tahun ini. Jika tidak, dia akan menyebarkan isi rekaman video ini di internet. Jiayu tak punya pilihan dan terpaksa menuruti kemauannya. Jerih payah selama tujuh tahun, kau tahu apa artinya? Selain itu, kau ingin tahu apa isi rekaman video itu?" (Sumpah saya sudah tahu apa kelanjutannya setelah membaca kalimat ini. Saya sampai syok sendiri karena sebelumnya tidak terlalu dijelaskan dengan jelas apa yang dilakukan si Zhao Mei dengan Lao Qian)

"Apa maksud ucapanmu ini?"

"Menurutmu apa maksudku? Kau tidur dengan lelaki demi dua puluh ribu dolar AS, pelacur paling mahal di Odessa pun takkan semahal itu. Kaupikir siapa dirimu? Kau ingin tahu apa yang telah dilakukan Lao Qian? Ya. Lao Qian menggunakan kamera tersembunyi. Dengar, Zhao Mei. Kenapa kau tak berpikir dengan otakmu? Apa tindakan ini masuk di akal? Apa kaupikir semua lelaki itu bodoh? 

"Uang untuk menyelamatkan nyawa seorang lelaki didapat dari kekasihnya dengan menukarkan tubuhnya. Ini ibarat belati yang ditusukkan pada dirinya secara hidup-hidup! Kau mengerti? Kau membuat dia tak lagi punya harga diri untuk menemuimu.

"Zhao Mei, saat aku seumurmu, aku bahkan lebih bodoh darimu. Aku beri kau sebuah saran. Kau harus ingat baik-baik. Jangan sekali-kali kau memandang terlalu tinggi pengaruhmu terhadap lelaki. Mereka punya dunia dan prinsipnya sendiri. Juga jangan korbankan dirimu demi mereka. Mereka akan berterima kasih kepadamu, tapi takkan membuat mereka lebih mencintaimu."

Saya kaget-sekagetnya. Kasihan sekali keduanya. Cinta yang tak sejalan dengan takdir... 

"Lupakan semua ini. Teruskan impianmu. Berjalanlah terus dan pasti ada orang lain yang mencintaimu dibandingkan aku."

Itulah pesan terakhir Jiayu disertai uang puluhan ribu dolar untuk biaya kuliah Zhao Mei di Austria.

Epilognya adalah satu setengah tahun kemudian di mana Zhao Mei sedang kuliah di Austria melanjutkan studinya belajar piano. Suatu hari ia melihat pengumuman pencarian dirinya oleh seorang bernama Cheng Ruimin, sahabat Jiayu. Tapi pengumuman itu sudah lima bulan berlalu. Dari Ruimin, Zhao Mei baru tahu kalau Jiayu sudah meninggal dua bulan lalu (terlambat!!) karena kanker lambung. Memang Jiayu selalu terkena keram lambung kalau sedang tegang. Tapi saat Zhao Mei dulu menyuruhnya ke dokter, Jiayu tidak mau menurut. Jadi saat terakhir diperiksa, semua sudah terlambat.

Jiayu meninggalkan sebuah alkitab yang selalu dibacanya saat menunggu Zhao Mei les piano dulu. Memang Jiayu sempat membayarkan guru les piano untuk Zhao Mei. Kata Ruimin, Jiayu selalu membawa alkitab itu ke mana-mana sampai ajal menjemputnya. Di alkitab itu Zhao Mei menemukan sebuah foto dirinya sedang tertawa gembira di depan piano. Di belakangnya bertuliskan : Perempuanku, kudoakan kau berbahagia seumur hidupmu!

Namun di dalam hari-harimu yang sunyi dan sedih,
Kumohon sebutkan namamu dengan lirih
Katakan bahwa ada yang sedang merindukanku
Di dunia ini aku hidup di dalam hati seseorang yang merindukanku

Puisi di atas itu penggalan dari karya Pushkin, sang penulis Rusia yang berjudul "Namaku". Puisi itu sebenarnya dibisikkan kepada Jiayu oleh seorang gipsi peramal. Ternyata si gipsi sudah tahu akhir dari nasib si Jiayu. Kepada Zhao Mei, si gipsi memberitahu kalau tubuhmu akan berada di satu tempat namun hatimu di tempat lain dan atas paksaan para dewa hatimu akan terus berkelana.

Tragis gila. Zhao Mei yang polos baru tahu di akhir kalau selama ini Jiayu benar-benar mencintainya dan bukan hanya sebagai pengganti pacar pertamanya yang dulu mirip dengan si Zhao Mei. Dan parahnya Zhao Mei nggak pernah sekalipun mengucapkan "I Love You" pada si Jiayu. Teganya, teganya, teganya...

...Ternyata dia ingin menggunakan cara-cara itu untuk berterus-terang kepadaku bahwa apa yang dia lakukan untukku memang hanya sejauh itu saja. 

Sayangnya, saat itu aku mengira sudah berhasil memahami betapa kejamnya cinta. Pikirku, aku telah berhasil membuka kedok seorang pria yang sebenarnya. Namun, ternyata saat itu aku masih terlalu muda. Aku masih belum mengerti apa-apa. 

Hari ini akhirnya aku paham, tetapi semuanya sudah terlambat, sangat terlambat.

Dan yang paling parah...

Aku mengulurkan tangan untuk melihat telapak tanganku. Di sana seolah mengalir masa lalu yang perlahan-lahan pergi. Cintaku yang pernah hilang di Odessa, dalam tempo 10 bulan kini telah menjadi jalinan cinta yang sehidup dan semati. Ternyata mencintai seseorang bergantung pada takdir dari langit dan tak bisa ditentukan oleh diri sendiri. 

Masa-masa yang paling indah dalam hidup, saat itu justru terasa biasa-biasa saja. Namun kini, ketika aku menolehkan kepala, barulah aku sadar, ternyata masa-masa yang paling kemilau justru telah lama berlalu. 

Musim dingin di Austria juga diwarnai salju lebat. Namun, aku tak pernah lagi hujan salju sebesar yang kualami di Gunung Carpathian saat itu. Aku juga tak pernah bertemu  lagi dengan seseorang yang seperti dia. Seseorang yang mencintaiku layaknya dia mencintai nyawanya sendiri.

Aaaaaa, nggak bisa ngebayangin gimana sakitnya Meimei sama Jiayu, yang gak baca pasti nyesel!!
..
Please leave any comment in this site or in my facebook account Indah Nur Afiah or on my twitter account @IndhaNrfh :)

posted under | 0 Comments

SOP SAUDARA - Pangkep Culture Exploration



PREFACE
First, let thank and pray unto God Allah swt who has been giving us mercies and blessing so we can finished the simple paper on the time, although with limitations and simplicity because of our limited abilities.
This simple paper contains information about Culinary Typical Areas Pangkep or more specifically discusses about SOP SAUDARA PANGKEP. We hope this paper can be something worthwhile information to all of us.
We realize that this paper is in rough, therefore constructive criticism and suggestions we always hope for the perfection of this paper. Finally, we would like to thank to all participated in the preparation of this paper from beginning.












Pangkajene, September 2012
Author, Indah Nur Afiah annd Rani Anggraeni
INTRODUCTION-EXPLAIN ABOUT SOP SAUDARA
Starting from the Kalibone bridge until the last stall in Mandalle, that’s the district border of Pangkep between Maros regency and Barru regency.
From there, there are a number of diversity that can be found, one of them about the culinary. The culinary who want we study is SOP SAUDARA
When compared to other stalls,  kind of stalls who serve soup and grilled fish does more than the other stalls.
There are also sources that say that naming SOP SAUDARA PANGKEP is the confirmation of the identity of origin. SOP SAUDARA considered a abbreviation of S; SAYA, O; ORANG, and P; PANGKEP so it becomes a sentence "SAYA ORANG PANGKEP". That is actually a form of declaration of identity. Basically, many methods used by people or communities to show identity, both by language, traditional clothing, traditional architecture, and more. The one of identity of Pangkep citizen is SOP SAUDARA. It also shows that people really Among the diverse and that diversity, identity preservation must be maintained.
 In 1957, H. Dollahi with his brother introduce a culinary called SOP SAUDARA for the first time as a food product soupy or soup that has a distinctive taste in the Senggol Karebosi Makassar market.  The name of SOP SAUDARA, inspired the name "Coto Paraikatte". "Paraikatte" has a same meaning with "brother", so named means that everyone who eating SOP SAUDARA  feels sisterly with the owners, waiters and customers of SOP SAUDARA. SOP SAUDARA PANGKEP is also a cullinary that becomes the identity in terms of names, SOP SAUDARA PANGKEP is different with the typical cullinary of South Sulawesi in general are usually has ethnically distinctive name, example Coto Makassar, a word Makassar here is ethnic, not a geographical aspect. SOP SAUDARA PANGKEP its taken from the name of the birthplace of H.Dollahi. The name SOP SAUDARA PANGKEP presented without specific ethnic labels, but comes with a representation of the district, namely "Pangkep". But actually, the area is populated by two big ethnic, namely Bugis and Makassar.

DISCUSSION-THE RECIPE OF SOP SAUDARA

Ingredients:
1.         250 gr meat, cut into 2 cm.
2.       750 ml water.
3.       1 cm ginger mashed.
4.      1 cm ginger root mashed.
5.       3 pieces of orange leaves in tatters.
6.      2 stem lemongrass, mashed.
7.       1 spoon of salt.
8.       ¼ spoon of nutmeg powder.
9.       1 cm cinnamon.
10.     1 egg.
11.        oil

Fine Spices :
1.         7  pieces of red onion.
2.       3 cloves of garlic.
3.       Pepper.
4.      Soun or bihun.
5.       ½ tablespoon corander.
6.      2 cm turmeric.
7.       ¼ tea spoon cumin..
8.       Egss.
9.       Oil.

Complement :
1.         50 gr thin rice noodles or bihun cooked briefly..
2.       Steam leaves onion, sliced.
3.       Fried onion.
4.      Steamed rice cut into piece.
5.       Lung chips.
6.      Perkedel Kentang.
 
How to Make it :
1.         First, boilied of meat whit water unti,l if soft.
2.       Heat oil, finally mix ingredients : ginger, gingerroot, lime leaves and the Cornella till fargant.
3.       Mixed spice into the stew meat, add salt, nutmeg and cinnamons, cook until the flavor permeat.
4.      Put into bowl, steamed rice, soun, spring onion, fried onion, tuberculosis, and dry meatball, potatoes, pour whit sauce on the meat.
5.       SOP SAUDARA be ready to served.

Seeing the potential of culinary Sop Saudara, Pangkep District Government in the reign of Ir. H. Syafrudin Nur M.Si through the Department of Culture and Tourism in 2007 held a festival of Sop Saudara. At that time, who was selected as the chairman is H. Syamsul Hamzah, ada H. Dollahi as a advisor would prefer to keep control of his Sop Saudara stalls.
Didn't stop there, in 2008 at the Clarion Hotel Makassar, Sop Saudara launched as a main menu of five-star hotel Makassar. In 2009, Sop Saudara represent a Indonesian cullinary in Tontong Fair International Culinary Festival in Denhaag, Netherlands. For the chairman of the "Association of Sop Saudara", Sop Saudara bring value and ambience of brotherhood. Now, Sop Saudara is a culinary identity of South Sulawesi, so if you visiting South Sulawesi without enjoying the taste of Sop Saudara, it feels less be complete visit.

CONCLUSION
In 1957, H. Dollahi introduce a culinary called SOP SAUDARA for the first time as a food product soupy or soup that has a distinctive taste. SOP SAUDARA named so that everyone who eating SOP SAUDARA feels sisterly with the owners, waiters and customers of SOP SAUDARA. There are also sources that say SOP SAUDARA considered a abbreviation of S; SAYA, O; ORANG, and P; PANGKEP so it becomes a sentence "SAYA ORANG PANGKEP". That is actually a form of declaration of identity. So, that identity preservation must be maintained.
Seeing the potential of culinary Sop Saudara, Pangkep District Government in the reign of Ir. H. Syafrudin Nur M.Si through the Department of Culture and Tourism in 2007 held a festival of Sop Saudara.
In 2008 at the Clarion Hotel Makassar, Sop Saudara launched as a main menu of five-star hotel Makassar. In 2009, Sop Saudara represent a Indonesian cullinary in Tontong Fair International Culinary Festival in Denhaag, Netherlands. Sop Saudara also considered bring value and ambience of brotherhood.
Now, Sop Saudara is a culinary identity of South Sulawesi.

..

Oke, thanks for your read. I hope you can leave any comment in this site, or in my twitter account @IndhaNrfh, or in my facebook account: Indah Nur Afiah. Sincerelly! 

posted under | 0 Comments
Newer Posts Older Posts Home

Viewers :)

Powered by Blogger.
Kadang suatu hal lebih baik jika ditulis, daripada diungkapkan secara langsung ..

Join with me on Plurk!

Followers


Recent Comments